Motorik kasar dan halus bayi memiliki "pola" tersendiri. Bila tak sesuai dengan "pola" tersebut berarti ada keterlambatan.
Sejak lahir, jelas dr. Rini Sekartini,Sp.A., bayi sebetulnya sudah membawa 4 aspek perkembangan. Yakni gross motor atau gerakan/motorik kasar, fine motor atau gerakan/motorik halus, aspek komunikasi-bicara, serta aspek sosial dan kemandirian. Bahkan begitu bayi lahir, aspek motoriknya sudah mulai berkembang.
Pada prinsipnya, tutur spesialis anak dari Subbagian Tumbuh Kembang FKUI-RSCM, Jakarta, motorik kasar merupakan gerakan otot-otot besar. Yakni gerakan yang dihasilkan otot-otot besar seperti otot tungkai dan lengan. Misalnya gerakan menendang, menjejak, meraih dan melempar. Sedangkan motorik halus merupakan koordinasi antara jari-jemari, telapak tangan dan kaki, serta mata.
Masing-masing tahap perkembangan motorik kasar dan halus memiliki kurun waktu/milestone perkembangan. Kurun waktunya pun berbeda antara tahap perkembangan yang satu dengan lainnya. Mengangkat kepala sejauh 45 derajat, contohnya, bisa dilakukan sampai bayi berusia 2,5 bulan. "Kalau dia belum bisa juga melakukannya, orang tua harus curiga. Sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk mengetahui ada-tidaknya keterlambatan perkembangan."
Yang tak kalah penting, pesan Rini, lakukan stimulasi motorik kasar dan halus secara sekaligus. Misalnya, sambil melatih bayi tengkurap, taruh mainan di depannya hingga ia sekaligus belajar meraih benda di sekitarnya. Jangan lupakan pula aspek bahasa, sosial, dan kemandiriannya. "Lakukan stimulasi sesering mungkin. Toh, kita bisa menerapkannya sambil menyusui, memandikan, atau saat beraktivitas lainnya."
Perkembangan Motorik Halus
Untuk mendeteksi gangguan/penyimpangan perkembangan, menurut Rini, bisa dilakukan dengan alat skrining perkembangan Denver II. Di situ akan terlihat, gerakan apa saja yang sudah dicapai untuk range usia tertentu. Berikut garis besar skrining perkembangan motorik kasar menurut Denver II:
* Gerakan Seimbang (sejak lahir hingga 0,5 bulan)
- Gerakan seimbang bisa dilihat dari anggota geraknya, yakni tangan dan kaki. Saat kaget, keempat anggota geraknya yang semula dalam posisi menekuk seperti katak, mengalami ekstensi menjadi lurus secara bersamaan.
- Stimulasi yang disarankan, tarik selimutnya saat anak sedang tidur, baik dalam posisi tengkurap atau telentang. Jika salah satu dari keempat anggota geraknya tak simetris, semisal kaki kanannya tampak lemas/tak terangkat, perlu dicermati sebagai tanda mencurigakan.
* Mengangkat Kepala (20 hari - belum genap sebulan).
- Dalam range waktu antara beberapa hari sejak lahir hingga usia 2,5 bulan, anak sudah bisa mengangkat kepalanya sekitar 45 derajat.
- Selanjutnya, sekitar 1 bulan 10 hari-3,5 bulan, sudah bisa mengangkat kepala sejauh 90 derajat.
- Cara stimulasi, posisikan anak tengkurap/telungkup. Jika tak ada kelainan, secara spontan bayi akan berusaha mengangkat kepalanya sendiri. Lakukan di bawah pengawasan orang tua.
* Duduk dengan Kepala Tegak (1,5 bulan - 3 bulan 3 minggu)
Cara stimulasi, pangku dan sandarkan anak pada tubuhnya hingga kepalanya ikut tegak. Orang tua patut curiga jika kepala bayi tampak lemas, terjatuh, atau menunduk.
* Menumpu Badan pada Kaki (1,2 bulan - 4 bulan 3 minggu)
Stimulasi yang disarankan, posisikan tengkurap. Perhatikan, tubuh bayi akan terlihat bertumpu pada kakinya.
* Dada Terangkat Bertumpu pada Lengan (2,5 bulan - mendekati 5 bulan)
- Cara stimulasi, balik/telungkupkan tubuhnya. Perhatikan kemampuannya mengangkat lengan dan dada, hingga posisi lengannya tegak.
- Untuk bisa bertumpu pada tangannya, ulurkan mainan yang bersuara atau coba panggil namanya, hingga dia mencoba melihat ke arah suara dan mengangkat kepalanya. Kadang ia terjatuh, dalam arti menundukkan kepalanya.
* Tengkurap Sendiri (1 bulan 3 minggu - 5,5 bulan)
Cara stimulasi,jangan sering menggendong bayi atau menaruhnya di ayunan karena anak tak akan punya kesempatan belajar tengkurap. Sebaiknya taruh anak di tempat tidur dengan posisi telentang. Kemudian sedikit demi sedikit bantu ia membalikkan posisi tubuhnya.
* Ditarik untuk Duduk Kepala Tegak (2 bulan 3 minggu - 6 bulan)
Cara stimulasi, tidurkan anak dengan posisi telentang, lalu tarik perlahan kedua lengannya. Perhatikan, apakah kepalanya sudah dapat mengikuti tubuh untuk tegak atau tidak. Jika kepala tetap lunglai, besar kemungkinan ada kelainan yang umumnya terjadi di susunan saraf pusat.
* Duduk Tanpa Pegangan (5 bulan 1 minggu - 7 bulan)
Bila sesudah ditarik kedua tangannya kepala bayi bisa tegak, coba lepaskan kedua tangannya secara perlahan agar dia bisa duduk sendiri.
Aneka Perkembangan Motorik Halus
Berikut tahapan beberapa perkembangan motorik halus seperti dijelaskan Rini.
* Mengikuti Objek ke Garis Tengah
- Dilakukan kira-kira ketika usia bayi 1 minggu dan sudah harus bisa sampai usianya 1 bulan 2 minggu.
- Objeknya bisa berupa sinar/cahaya, suara dan benda. Biasanya objek yang menarik perhatian karena memiliki warna-warna "menyala" seperti merah, kuning, hijau.
- Cara stimulasi, gerakkan objek dengan warna terang tadi dari pinggir mata sampai kira-kira ke arah garis tengah. Diharapkan bayi akan mengikuti objek tersebut sampai ke garis tengah.
* Mengikuti Objek Lewat Garis Tengah (usia 3 minggu - 2 bulan 3 minggu)
Cara stimulasi, arahkan benda dari arah pinggir sampai lewat garis tengah. Diharapkan mata bayi akan mengikuti gerakan benda tersebut.
* Menggenggam (1 bulan 3 minggu - 3 bulan 1 minggu)
Cara stimulasi, beri mainan yang mengeluarkan bunyi dan memiliki pegangan (kerincingan). Biarkan ia menggenggamnya.
* Kedua Tangan Bersentuhan (1,5 bulan - 3 bulan)
- Umumnya bayi suka sekali memainkan/mengamati tangannya. Di usia ini kedua tangannya mulai saling menyentuh atau malah menyatu.
- Cara stimulasi, gantungkan benda atau mainan di atas tempat tidurnya, agar bayi berusaha meraihnya. Sebaiknya, objeknya jangan berputar karena koordinasi matanya belum baik. Benda berputar juga membuat mata bayi tidak terfokus pada satu objek.
* Mengikuti Objek 180 Derajat (1 bulan 3 minggu - sekitar 4 bulan)
Bayi mengikuti objek yang digerakkan oleh orang tuanya dari pinggir yang satu sampai ke ujung pinggir mata lainnya.
* Meraih Benda (3 bulan 3 minggu - 5 bulan)
Orang tua dapat menaruh obyek atau mainan di dekatnya, biarkan bayi mencoba meraihnya. Prinsipnya, di sini belum ada mobilisasi/perpindahan benda. Jadi, hanya gerakan tangan yang meraih saja.
* Mencari Benda yang Dijatuhkan (4 bulan 1 minggu - nyaris 6 bulan)
- Stimulasi diberikan untuk menilai koordinasi gerakan benda yang berpindah dan apakah bayi dapat melihat sekaligus mengikuti benda yang bergerak tadi.
- Cara stimulasi, buat gumpalan benang warna merah (bisa dari benang wol) menjadi semacam pom-pom dengan diameter sekitar 4-5 cm. Taruh di atas kepala anak lalu gelindingkan. Ia akan berusaha melihat gumpalan benang yang berada di atas kepalanya itu. Begitu juga ketika benangnya dijatuhkan, dia akan mencarinya.
* Menggaruk Manik-manik (4 bulan 3 minggu - 6 bulan)
- Jangan pilih manik-manik yang ukurannya kelewat kecil, karena bahaya bila tertelan. Bukan pula makanan kecil yang tergolong keras seperti kacang, tapi gunakan kismis. Dudukkan bayi dan taruh kismis di depannya. Ia akan mengambilnya menggunakan kelima jarinya.
- Kemampuan menggaruk ini nantinya akan berkembang menjadi kemampuan menjumput di usia 9 bulanan.
* Memindahkan Kubus ke Tangan Lain (5 bulan 1 minggu - sekitar 8 bulan)
Cara stimulasi, beri sebuah kubus. Dia akan memegang kubus tersebut dengan sebelah tangannya kemudian memindahkannya ke tangan lain. Pilih kubus yang terbuat dari kain.
* Mengambil 2 Kubus (5 bulan 3 minggu - 9 bulan 3 minggu)
Cara stimulasi, taruh beberapa kubus di hadapannya. Di range usia ini ia sudah mulai bisa mengambil lebih dari satu kubus dengan menggunakan kedua tangannya.