Wednesday, July 27, 2016

Cerita Hari Pertama Sekolah di Minggu Kedua

Senin, 25 Juli 2016
Minggu kedua anak2 masuk sekolah. Tapi baru sempat mengambil potonya.
Seharusnya hari pertama masuk sekolah mereka musti diabadikan. Apalagi dengan sekolah yang baru di kota baru, dengan teman2 baru, guru baru, lingkungan yang baru.
Nabila yang mulai naik kelas 6 SD.
Muaiqly mulai masuk SD kelas 1.
Ahza mulai masuk TK A.
Muttaqi pun ga ketinggalan masuk TPA.
Namun karena keriwehan mengantar 4 anak ini sekolah, semuanya tak terabadikan dengan sebuah gambar.
Padahal mereka semuanya masuk sekolah dengan senyuman.. emaknya yang rada parno sendiri. Alhamdulillah nya, sekolah mereka 1 lokasi, jadi ga capek nganternya.
Namuuun … ternyata di hari kedua, Ahza malah ga mood. Nampak kurang semangat. Berbeda dengan Nabila dan Meqly yang exited karena sudah menemukan teman2 baru. Nah Ahza, kemungkinan dia tidak percaya diri dengan ketidakmampuan bahasa jawa-nya. Menurut pengamatan kakak Nabila, Ahza terlihat sendiri, kalopun berbincang dia lebih memilih dengan ustadzahnya. Padahal teman2 yang lain sering bergerombol, bercerita dan bermain bersama.

Dan pagi iniii… hari senin setelah sekolah seminggu berjalan, setelah mereka berlibur di rumah simbah nya di Pati, kejadian itu berulang lagi. Padahal, Ahza sudah manis di hari Rabu sampai dengan Jumat. Pagi ini, Ahza muncul rasa enggan bersekolah. Dibujuk dengan berbagai macam cara,
“kan sudah dibelikan sepatu baru yg bisa nyala..”
“kan sudah dibelikan mainan kamera, mainan setelikaan dll”
“sudah dibikinkan tempat penyimpanan buku..”
Masiiih nangiis aja. Daaan … Muttaqi juga nangiiiiis … ough Ya Allah … rasanya wow deh :D .
Kalau Muttaqi lain lagi nangisnya. Tidak tahu kenapa, semenjak masuk sekolah disini, setiap umminya ke kamar mandi dan shalat selalu ditangisin. Menurut prediksi sih, mungkin ketika umminya melakukan 2 akivitas itu, maka itu berarti persiapan umminya berangkat kerja. Mandi dan shalat Dhuha. Padahal kan ga mesti. Shalat juga 5 waktu. Asal Muttaqi sadar kalo umminya melakukan 2 aktivitas itu pasti nangis huahua…
Dan lucunya juga, Muttaqi tahuu banget, kalau sudah diantar sampai dengan belokan TPAnya, sudah merengek, ehek ehek ... huhuhu.. seddihnya ...
Tapiii .. alhamdulillah nya, ketika saya sibuk menenangkan Muttaqi. Tiba2, Ahza menghampiri sambil berkata, dia mau ke sekolah tapi  memakai baju bebas, bukan seragam. Ya robbi... senangnya hati umminya..
“Iya sayaang ... boleh boleh ..”
Dan akhirnya, ketika Ahza di antar sampai pintu gerbang sekolahnya, saya lepas dengan penuh keriangan, salam dan kecup pipi di kanan kiri. Disambut ustadzahnya, dengan sapaan yang khas, ucapkan apa sayang? “assalamualaikum..” kata Ahza ... oh indahnya ...

Oh anak-anakku sayaaang ... maafkan ummimu dan abimu yang belum maksimal mendidik dan mengasuhmu dengan baik. Semoga Allah selalu melingkupi kita dengan naungan kasih sayangnya, melindungi kita semua sehingga kita selalu senantiasa dalam kebahagiaan hakiki yang penuh keberkahan.

Abang Meqly yang soleh sekolah dengan baik (y)



Foto-foto yang dikirim Ustadzah di Group TK A Permata Bunda